KONSUMSI, SAVING, INVESRASI DAN HUBUNGAN DANGAN PENDAPATAN NASIONAL



TUGAS PRESENTASI

KONSUMSI, SAVING, INVESRASI DAN HUBUNGAN DANGAN PENDAPATAN NASIONAL


KELOMPOK III


1.      Siti Nur Azizah
2.      Qurota A’yun
3.      Cut Alfit Nafi’atussalamah



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM
(STAIDA)
BLOKAGUNG TEGALSARI
BANYUWANGI


BAB III
KONSUMSI, SAVING, INVESRASI DAN HUBUNGAN DANGAN PENDAPATAN NASIONAL

A.    Pengertian Konsumsi
Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung.
  Menurut Franco Modig
Menyatakan bahwa tingkat  konsumsi seseorang dipengaruhi oleh pendapatan selama hidup (life cycle Hypothesis - LCH)
  Menurut James Duesenbery
Menyatakan bahwa konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh konsumsi tetangga/lingkungan. Dilihat melalui teori hipotesis pendapatan relatif (Relative Income Hypothesis – RIH).
  Menurut Von Veblen
Bahwa konsumsi seseorang itu dipengaruhi oleh faktor pamer dan budaya konsumsi.

a.       Fungsi konsumsi
Fungsi yang menunjukkan hubungan antara tingkat pendapatan nasional dan besarnya pengeluaran untuk konsumsi pertahun, atau C - F (Y)
b.      MPC (marginal propencity to consume)
Kecondongan mengkonsumsi marginal atau secara ringkas selalu dinyatakan sebagai MPC (marginal propencity to consume), dapat di definisikan sebagai perbandingan diantara pertambahan konsumsi (∆C) yang dilakukan, dengan pertambahan pendapatan disposible (∆Yd) yang diperoleh.
Nilai MPC dapat dihitung dengan menggunakan formula:
                                           



c.       APC (avarage pripentcity to consume)
Kecondongan mengkonsumsi  rata-rata secara ringkas di sebut APC (avarage pripentcity to consume), Dapat  di definisikan sebagai perbandingan diantara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan diposible ketika konsumsi tersebut di lakukan (Yd).
Nilai APC dapat di hitung dengan menggunakan formula:




B.     Pengertian Saving
Saving adalah bagian dari pendapatahun nasional pertahun yang dikonsumsikan .   S = (1 - b) y – a

a.       MPS (Marginal Propencity to Save)
Kecondongan menebung maejinal  atau secara ringkas disebut MPS (marginal propencity to save), dapat didefinisikan sebagai perbandingan diantara pertambahan tabungan (∆S) dengan pertambahan pendapatan disposible (∆Yd).
Nilai MPS dapat dihitung dengan formula:

                                                                                                                                       
b.      APS (average propencity to save
Kecondongan menabung rata-rata atau secara ringkas disebut dengan APS (everage propencity to save), menunjukkan perbandingan diantara tabungan (S) dengan pendapatan disposible (Yd).
Nilai APS dapat di hitung dengan menggunakan formula:



                                                                                                
C.    Invesment Atau Investasi (Capital Fermation)
Investasi yaitu penanaman modal atau penembahan alat-alat produksi untuk menikkan produk nasional.

a.       Bentuk Investasi
1.      Atas dasar hubungan pendapatan nasional:
·         Autonomous invesment
·          Induced invesment
2.      Atas Dasar Pelaksana Investasi:
·         Public invesment
·         Privat invesment
·         Foreign invesment

D.    Keseimbangan Pendapatan Nasional
Adalah satu tingkat dari pendapatan nasional yang pada tingkat itu tidak dijumpai adanya gejala-gejala imbulnya perubahan. Dapat di capai pada saat besarnya saving sama dengan besarnya investasi (S = I)
Ø  Kapasitas Produksi Nasional
Faktor produksi mengenai macamnya dibedakan menjadi:
a.       Faktor produksi alam
b.      Faktor produksi tenaga manusia
c.       Faktor produksi modal

Ø   Tingkat Kesempatan Dan Kapasitas Produksi Nasional
à Full Employment adalah perekonomien yang semua kapasitasnya dalam penggunaan penuh.
à Under Employment adalah perekonomian dimana ada sebagian kapasitas produksinya yang menganggur tidak terpakai.
à Over Employment adalah apabila kapasitas produksi nasional sudah dalam penggunaan penuh.

Ø  Inflationary Dan Deflationary
à Inflationary  gap adalah besarnya perbedaan antara jumlah investasi yang terjadi dengan besarnya full imployment saving, dimana investasi lebih besar.
à Deflationary gap adalah angaka yang menunjukkan besarnya antara perbedaan investasi yang terjadi dengan full employment saving dimana besarnya investasi lebih kecil.
Ø  Multiplier Dan Accelaration
à Multiplier adalah angka pengganda investasi yang akhirnya  koefisien angka menunjukkan berapakah perubahan pendapatan sebagai akibat dari perubahan investasi.
à  accelaration adalah angka yang menunukkan berapa besar investasi sebagai akibat bertambahnya konsumsi.

Ø  Cor dan Icor
à Cor  (capital output ratio) yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara besarnya investasi dengan besarnya hasil produksi nasional.
à Icor (incremental capital output ratio) yaitu angka yang menunjukkan antar pertambahan investasi dengan pertambahan pendapatan.

0 komentar:

Posting Komentar

ABOUT VARIASY

Foto saya
Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia
Variasy merupakan Media pers dibawah naungan BEM-J Ekonomi Syari'ah Blog ini milik Prodi Ekonomi Syari'ah (ESY) Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam (STAIDA)Banyuwangi ini merupakan media kreatifitas milik mahasiswa ESY STAIDA Blokagung Banyuwangi Jawa timur Salam Kreativitas. . .