MAKALAH
TEORI
EKONOMI MAKRO
MASALAH
KEMISKINAN DIINDONESIA
Dosen Pengampu:
Lely Ana Ferawati
Ekaningsih, SE.,SH.,MM
Disusun Oleh:
Nur Farida
PROGRAM
STUDI EKONOMI SYARIAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG
TEGALSARI BANYUWANGI
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “ Masalah Kemiskinan Di Indonesia“. Makalah ini di
susun dalam rangka memenuhi tugas individu mata kuliah Pengantar Teori Ekonomi
Makro Program Studi Ekonomi Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam
Blokagung Banyuwangi.
Dalam menyusun makalah ilmiah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. KH Ahmad Hisyam Syafa’at selaku Pengasuh yayasan Darussalam Blokagung.
2. KH Abdul Kholik Syafa’at selaku ketua umum STAIDA Blokagung.
3. Bapak Edi Sujoko, SH selaku ketua Program Studi Ekonomi Syari’ah.
4. Ibu Lely Ana Ferawati Eka selaku penanggung jawab dan pembimbing mata kuliah Pengantar teori ekonomi makro.
5. Seluruh Staf Dosen dan Karyawan STAIDA Blokagung.
6. Orang tua tercinta yang selalu mendukung, mendoakan dan memberikan
bantuan baik moril maupun materil.
7. Seluruh teman – teman yang telah banyak membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Dalam menyusun makalah ilmiah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. KH Ahmad Hisyam Syafa’at selaku Pengasuh yayasan Darussalam Blokagung.
2. KH Abdul Kholik Syafa’at selaku ketua umum STAIDA Blokagung.
3. Bapak Edi Sujoko, SH selaku ketua Program Studi Ekonomi Syari’ah.
4. Ibu Lely Ana Ferawati Eka selaku penanggung jawab dan pembimbing mata kuliah Pengantar teori ekonomi makro.
5. Seluruh Staf Dosen dan Karyawan STAIDA Blokagung.
6. Orang tua tercinta yang selalu mendukung, mendoakan dan memberikan
bantuan baik moril maupun materil.
7. Seluruh teman – teman yang telah banyak membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Blokagung, 14 Februari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG………………………………………… 1
1.2
RUMUSAN MASALAH……………………………………… 1
1.3
TUJUAN
PENULISAN………………………………………. 2
1.4
MANFAAT
PENULISAN……………………………………. 2
BAB II POKOK MASALAH………………………………………. 3
BAB III LANDASAN TEORI
3.1
KEMISKINAN………………………………………………… 5
3.2
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN
TERJADINYA KEMISKINAN…………………………………………………. 6
BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………… 8
BAB V PENUTUP
5.1
KESIMPULAN…………………………………………………. 11
5.2
SARAN…………………………………………………………. 11
5.3
KRITIK………………………………………………………….. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Keadaan Perekonomian dewasa ini sangat memprihatinkan. Yang kita ketahui
khususnya di Indonesia kini terdapat berbagai permasalahan yang menyangkut
mengenai kehidupan bermasyarakat, antara lain masalah kemiskinan, masalah
pengangguran, masalah lingkungan hidup, dll. Permasalahan tersebut timbul
akibat semakin meningkatnya keadaan ekonomi yang tidak disesuaikan dengan
kondisi masyarakat khususnya masyarakat menengah kebawah.
Di Indonesia sendiri khususnya ibu kota Jakarta, kemiskinan merupakan suatu
masalah besar dimana Kemiskinan sesungguhnya telah menjadi masalah dunia sejak
berabad-abad lalu. Namun, realitasnya, hingga kini kemiskinan masih menjadi
bagian dari persoalan terberat dan paling krusial di dunia ini. Banyak factor
yang menyebabkan terjadinya kemiskinan, antara lain kemiskinan bisa dikatakan
sebagai kekurangan materi seperti kebuthan sehari-hari, sandang, pangan, papan
maupun sedikitnya lapangan pekerjaan yang menyebabkan pengangguran yang
berpengaruh terhadap kemiskinan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menulis
mengenai Masalah Kemiskinan yang terjadi di Indonesia khususnya Ibu kota
Jakarta.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan atas latar belakang diatas, maka masalah kemiskinan harus
segera diatasi. Karena menurut pengamatan yang saya ketahui, angka jumlah
kemiskinan tiap tahunya terus meningkat. Perhatian pemerintah terhadap
pemberantasan kemiskinan mulai terlihat lebih besar sejak terjadinya krisis
ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Dari permasalahan kemiskinan yang terjadi
di Jakarta, penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
·
Berbagai
penyebab yang mengakibatkan timbulnya kemiskinan
·
Bagaimana
cara mengatasi kemiskinan
·
Mengukur
kemiskinan
1.3.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besarnya
kemiskinan yang terjadi di Indonesia khususnya Jakarta, serta untuk mengetahui
factor-faktor apa saja yang menimbulkan terjadinya kemiskinan dan juga untuk
mengetahui bagaiamana gambaran sikap pemerintah dalam mengatasi pengentasan
kemiskinan. Supaya mahasiswa dapat lebih memahami terhadap situasi ekonomi yang
mana sekarang menjadi topik hangat dan dilema luar biasa bagi seluruh dunia.
Paling tidak mahasiswa dapat memecahkan masalah kecil yang berhubungan dengan
rencana pembangunan di negara kita. Diharapkan pula makalah ini dapat menjadi
acuan belajar dalam mempelajari permasalahan ekonomi.
1.4 MANFAAT PENULISAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Penulis
Karena dengan tugas ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi si penulis mengenai kemiskinan.
Karena dengan tugas ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi si penulis mengenai kemiskinan.
2. Masyarakat
Masyarakat juga dapat mengetahui penyebab apa saja yang menimbulkan kemiskinan serta masyarakat juga dapat berindak langsung dalam upaya pengentasan kemiskinan
Masyarakat juga dapat mengetahui penyebab apa saja yang menimbulkan kemiskinan serta masyarakat juga dapat berindak langsung dalam upaya pengentasan kemiskinan
3. Rekan-rekan Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna
untuk yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai Masalah Kemiskinan. hasil
penelitian ini juga dapat dimanfaatkan dan dijadikan salah satu bahan masukan
ataupun bahan pertimabangan dalam kegiatan penelitian selanjutnya
BAB II
POKOK MASALAH
Masalah kemiskinan di Indonesia ditandai oleh rendahnya mutu kehidupan
masyarakat yang ditunjukkan oleh indeks Pembangunan manusia (IPM) Indonesia. Di
antara beberapa negara ASEAN, Indonesia masih lebih rendah dari Malaysia dan
Thailand. Sementara itu indeks kemiskinan manusia (IKM) Indonesia lebih tinggi
dari Philipina dan Thailand.
Penanggulangan kemiskinan merupakan prioritas utama kebijakan pembangunan
nasional yang juga merupakan prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) 2004-2009 yang diharapkan dapat menurunkan presentase penduduk miskin
menjadi 8,2% pada tahun 2009. Saat ini pemerintah tengah melakukan langkah
prioritas dalam jangka pendek pertama untuk mengurangi kesenjangan antardaerah
dengan beberapa kebijakan. Pertama, penyediaan sarana irigasi, air bersih dan
sanitasi dasar terutama pada daerah-daerah langka sumber air bersih. Kedua,
pembangunan jalan, jembatan dan dermaga terutama untuk daerah terisolasi dan
tertinggal. Ketiga, redistribusi sumber dana kepada daerah-daerah yang memiliki
pendapatan rendah dengan instrumen dana alokasi khusus (DAK).
Jangka panjang kedua bertujuan memperluas kesempatan kerja dan berusaha.
Itu dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk modal usaha terutama melalui
kemudahan dalam mengakses kredit mikro dan UKM, pelatihan keterampilan kerja
untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, meningkatkan investasi dan
revitalisasi industri termasuk industri padat tenaga kerja, pembangunan sarana
dan prasarana.
Jangka panjang ketiga, khusus untuk pemenuhan hak dasar penduduk miskin
secara langsung diberikan pelayanan antara lain dengan pemberian pendidikan
gratis bagi penuntasan wajib belajar 9 tahun. Untuk meningkatkan akses dan
perluasan kesempatan belajar bagi semua anak usia pendidikan dasar, dengan
target utama daerah dan masyarakat miskin, terpencil dan terisolasi maka mulai
tahun ajaran 2005/2006 pemerintah menyediakan biaya operasional sekolah (BOS),
sebagai langkah awal pelaksanaan pendidikan dasar gratis.
Selain itu juga memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi
penduduk miskin di puskesmas dan rumah sakit kelas III. Dengan ditetapkannya
Undang-Undang No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, maka
upaya peningkatan akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan
dilanjutkan dan lebih ditingkatkan melalui upaya pemeliharaan kesehatan
penduduk miskin dengan sistem jaminan/asuransi kesehatan yang preminya dibayar
oleh pemerintah.
Untuk pelaksanaan program-program tersebut, Indonesia (sebagai negara
berkembang) bisa meminta bantuan dari luar negeri. Tapi negara berkembang
penerima fasilitas itu sendiri harus berkomitmen untuk menggunakan uang
tersebut secara benar. Tujuan makronya tentu untuk mengurangi kemiskinan. Kita
berharap negara-negara maju secara kesatuan bisa menunjang program-program
tersebut, dengan mengucurkan bantuannya.
Seperti pernah dikatakan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, program
penanggulangan kemiskinan di Indonesia juga bisa dilakukan dengan cara lain.
Investasi dan pembangunan prasarana merupakan dua hal yang dibutuhkan dalam
penciptaan tenaga kerja yang pada akhirnya dapat mengatasi masalah kemiskinan.
Tiap daerah membutuhkan jenis investasi dan prasarana yang berbeda. Inilah yang
harus diatur dan dipikirkan pemerintah.
Selain itu, budaya pembangunan di Indonesia harus dikembangkan melalui
pemberdayaan masyarakat dan pelibatan peran aktif masyarakat. Utamanya, tentu,
masyarakat miskinnya, mulai dari perencanaan program pembangunan baik penentuan
kebijakan dan anggarannya, maupun pelaksanaan program serta monitoring dan
evaluasinya.
BAB III
LANDASAN TEORI
2.1.
KEMISKINAN
KEMISKINAN, yaitu kondisi dimana seseorang tidak dapat memenuhi kehidupan
pokoknya dengan kata lain tidak dapat memenuhi segala kondisi materi yang
bahkan wajib untuk dipenuhi. Sebagian mengatakan kemiskinan itu suatu kebodohan
atau lemahnya pemerintah dalam menjalankan fungsi-fungsinya sehingga keadaan
yang diharapkan tidak dapat tercapai.
Kemiskinan dapat diatikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tersebut
tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari atau bisa dikatakan dengan
suatu kondisi serba kekurangan dalam arti minimnya materi yang dimana mereka
ini tidak dapat menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan
kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.
Dari indikator ekonomi secara teoritis dapat dihitung dengan menggunakan
tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran.
Sementara ini yang dilakukan Biro Pusat Statistik (BPS) untuk menarik garis
kemiskinan adalah pendekatan pengeluaran.
Seperti ditulis Dr. Humam Hamid tentang Pemanasan Global dan Kemiskinan
Lokal (Serambi, 23/05/2009), yang membahas dua katagori kemiskinan, yaitu :
1. Kemiskinan “sementara” kemiskinan ini terkait dengan ketidak adilan seperti upah yang takà sebanding dengan dengan apa yg telah dikerjakan serta sering terjadinya ekploitasi., penreusakan lingkungan sehingga membuat banyak orang modal alam untuk memenuhi kehidupanya, termasuk pemungutan yang sangat memberatkan dan memeras rakyat.
1. Kemiskinan “sementara” kemiskinan ini terkait dengan ketidak adilan seperti upah yang takà sebanding dengan dengan apa yg telah dikerjakan serta sering terjadinya ekploitasi., penreusakan lingkungan sehingga membuat banyak orang modal alam untuk memenuhi kehidupanya, termasuk pemungutan yang sangat memberatkan dan memeras rakyat.
2. Kemiskinan “kronis”. kemiskinan
ini terjadi karena factor-faktor biologis, psikologis, dan social ( sikap
malas, kurang trampil dan kurang nya kemampuan dalam segala hal, lemah fisik,
dll.).
Menurut data BPS hasil Susenas pada akhir tahun 1998, garis kemiskinan
penduduk perkotaan ditetapkan sebesar Rp. 96.959 per kapita per bulan dan
penduduk miskin perdesaan sebesar Rp. 72.780 per kapita per bulan.. Angka garis
kemiskinan ini jauh sangat tinggi bila dibanding dengan angka tahun 1996
sebelum krisis ekonomi yang hanya sekitar Rp. 38.246 per kapita per bulan untuk
penduduk perkotaan dan Rp. 27.413 bagi penduduk perdesaan.
2.2. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA
KEMISKINAN
Kondisi kemiskinan kian hari menjadi sangat fenomenal di ijndonesia, karena
kemiskianan ini sangatlah berpengaruh besar dalam pertumbuhan serta
perkembangan Negara. Kemiskianan tidak hanya terjadi di Negara sedang
berkembang, namun kemiskinan juga dapat terjadi di Negara yang maju.
Beberapa factor penyebab terjadinya kemiskinan adalah :
1. Faktor individual
yaitu disebabkan oleh orang itu sendiri seperti
kemalasan, kebodohan, dll
2. Faktor Struktural
faktor stuktural ini begitu besar
mengambil peran dalam penciptaan kemiskinan, karena meliputi semua orang yang
ada di
dalamnya. Faktor ini berada di luar diri individu sehingga dalam banyak hal tidak bisa dikendalikan oleh individu tersebut, tetapi sangat mempengaruhi individu tersebut.
Selain itu juga terdapat beberapa penyebab utama dari timbulnya kemiskinan Penyebab utama dari timbulnya kemiskinan ini adalah :
dalamnya. Faktor ini berada di luar diri individu sehingga dalam banyak hal tidak bisa dikendalikan oleh individu tersebut, tetapi sangat mempengaruhi individu tersebut.
Selain itu juga terdapat beberapa penyebab utama dari timbulnya kemiskinan Penyebab utama dari timbulnya kemiskinan ini adalah :
1. terbatasnya kecukupan dan mutu
pangan
2. terbatasnya akses serta rendahnya
mutu layanan kesehatan, pendidikan, dan sempitnya lapangan pekerjaan
3. kurangnya pengawasan serta
perlindungan terhadap asset usaha
4. kurangnya penyesuaian terhadap gaji
upah yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan seseorang
5. memburuknya kondisi lingkungan
hidup dan sumberdaya alam
6. besarnya beban kependudukan yang
disebabkan oleh besarnya tanggungan keluarga.
7. tata kelola pemerintahan yang buruk
yang menyebabkan inefisiensi dan inefektivitas dalam pelayanan publik,
meluasnya korupsi dan rendahnya jaminan sosial terhadap masyarakat.
BAB IV
ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN
ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN
Kemiskinan adalah penyakit sosial ekonomi yang
tidak hanya dialami oleh Negara-negara berkembang melainkan negara maju sepeti
inggris dan Amerika Serikat. Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa
terjadi, yaitu kemiskinan alami dan kemiskinan buatan. kemiskinan alami terjadi
akibat sumber daya alam (SDA) yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah
dan bencana alam. Kemiskinan Buatan diakibatkan oleh imbas dari para birokrat
kurang berkompeten dalam penguasaan ekonomi dan berbagai fasilitas yang
tersedia, sehingga mengakibatkan susahnya untuk keluar dari kemelut kemiskinan
tersebut. Dampaknya, para ekonom selalu gencar mengkritik kebijakan pembangunan
yang mengedepankan pertumbuhan ketimbang dari pemerataan.
Masalah kemiskinan sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Misalkan saja apabila kita lihat dipinggir jalan sering terlihat
anak-anak kecil meminta-minta, banyak para pengemis dan pengamen. Hal tersebut
dilakukan oleh mereka karena suatu keadaan ekonomi yang kurang mencukupi bagi
kehidupan mereka. Itu semua memperlihatkan betapa besarnya masalah kemiskinan
yang ada di Indonesia. Biasanya beban kemiskinan paling besar terletak pada
kelompok-kelompok tertentu. Kaum wanita pada umumnya merupakan pihak yang
dirugikan. Apabila dalam keadaan rumah tangga miskin, maka kaum wanita lah yang
menanggung beban kerja yang lebih berat dari pada kaum pria. Demikian pula
dengan anak-anak mereka juga menjadi korban akibat adanya ketidakmerataan dan
kualitan hidup masa depan mereka terancam oleh karena tidak tercukupnya gizi,
pemerataan. Kesehatan, serta pendidikan.
Disamping itu juga, masalah kemiskinan juga dipengaruhi oleh para koruptor yang dengan tenangnya dan bebasnya menggunakan dana yang seharusnya untuk rakyat digunakan untuk kebutuhan pribadi mereka. Sangat disayangkan bila itu terjadi apalagi dilakukan tanpa adanya perasaaan manusiawi dan tanpa rasa berdosa
Disamping itu juga, masalah kemiskinan juga dipengaruhi oleh para koruptor yang dengan tenangnya dan bebasnya menggunakan dana yang seharusnya untuk rakyat digunakan untuk kebutuhan pribadi mereka. Sangat disayangkan bila itu terjadi apalagi dilakukan tanpa adanya perasaaan manusiawi dan tanpa rasa berdosa
Menurut Kartasasmita (1997:234) mengatakan bahwa
kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan yang ditandai dengan
pengangguran dan keterbelakangan yang kemudian meningkat menjadi ketimpangan.
Seddangkan menurut BrendLey (dalam ala, 1981:4) kemiskinan merupakan
ketidaksanggupan untuk mendapatkan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang
memadai untuk memenuhi kebuthan social yang terbatas.
Di Jakarta, terlihat sekali betapa besarnya
masalah kemiskinan yang terjadi. Banyak sekali pengamen di lampu merah, rumah
kumuh atau rumah liar di lapangan kosong dan di pinggiran kali dan masih banyak
lagi. Untuk rumah liar yang ada di Jakarta jumlahnya sangat banyak. Mereka
tidak tahu apakah tanah yang mereka gunakan untuk membangun rumah liar tersebut
milik mereka atau tidak. Mereka main membangun rumah saja dengan bahan dan
bentuk rumah apa adanya dengan tujuan hanya untuk mendapatkan tempat untuk
beristirahat dan berteduh saja tanpa mengatahui latar belakang tempat dan
wilayah yang mereka huni.
Seiring berjalanya waktu, kini pemerintahan Indonesia mulai melakukan banyak kegiatan alternative untuk membantu rakyat miskin, misalkan saja yang kita ketahui bahwa kini pemerintahan telah mengadakan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan langsung kepada rakyatnya. Namun program ini dinilai tidak relevan karena pembagiannya tidak merata kesemua rakyat miskin, kini masih juga ditemukan banyak warga miskin yang sama sekali belum menerima program BLT tersebut.
Banyak berbagai macam cara untuk mengatasi kemiskinan yang harus dilakukan yaitu :
Seiring berjalanya waktu, kini pemerintahan Indonesia mulai melakukan banyak kegiatan alternative untuk membantu rakyat miskin, misalkan saja yang kita ketahui bahwa kini pemerintahan telah mengadakan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan langsung kepada rakyatnya. Namun program ini dinilai tidak relevan karena pembagiannya tidak merata kesemua rakyat miskin, kini masih juga ditemukan banyak warga miskin yang sama sekali belum menerima program BLT tersebut.
Banyak berbagai macam cara untuk mengatasi kemiskinan yang harus dilakukan yaitu :
1) menyediakan lapangan pekerjaan yang layak
2) Menyediakan fasilitas pendidikan yang murah bagi
orang yang tidak mampu bahkan jika perlu mengadakan program pembebasan biaya
sekolah alias gratis
3) Menanamkan cara berpikir positif dan mau selalu
bekerja keras dan pantang menyerah jika mengalami suatu kegagalan.
4) Pemerintah harus memperhatikan keadaan rakyat
miskin dan memberikan bantuan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan.
5) Kita semua harus selalu berkomitmen dan konsisten
untuk melakukan perbaikan lebih baik lagi di system ataupun ditindakan.
6) Mempertahankan nilai mata uang
7) dll.
Kebijakan kemiskinan merupakan
Kebijakan kemiskinan merupakan prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) 2004-2009 dan dijabarkan lebih rinci dalam Rencana Kerja Pemerintah
(RKP) setiap tahun serta digunakan sebagai acuan bagi kementrian, lembaga dan
pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan tahunan.
Selain itu ada juga rencana
pembangunan jangka pendek yang diantaranya adalah dengan mengurangi kesenjangan
antar daerah dengan menyediakan irigasi, air bersih, dan sanitasi dasar
terutama daerah-daerah langka sumber air bersih. Perluasan kesempatan kerja dan
berusaha untuk meningkatkan investasi dan revitalisasi industri.
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan
penulis, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Masalah Kemiskinan bisa terjadi di
Negara maju maupun Negara sedang berkembang. Selain itu kemiskinan juga manjadi
masalah dunia sejak berabad-abad lalu. hingga kini kemiskinan masih menjadi
bagian dari persoalan terberat dan paling krusial di dunia ini. Seiring
berkembangnya pemikiran bahwa kemiskinan adalah masalah struktural, maka upaya
untuk mengatasi kemiskinan pun kini dikaitkan dengan perbaikan sistem dan
struktur, tidak semata-mata bertumpu pada aksi sesaat berupa crash program.
Namun kini pemerintahan Indonesia
sedikit demi sedikit telah memperbaiki keadaan ekonomi rakyat dengan mengatasi
kemiskinan yang terjadi di Indonesia. Sekarang ini pemerintahan Indonesia telah
melakukan program Bantuan Langsung Tunai bagi masyarakat menengah kebawah.
4.2 SARAN
Kebijakan pemberantasan kemiskinan harus
menyentuh akar masalah. Untuk itu, kebijakan strategis yang harus ditempuh
adalah perluasan dan pemerataan pendidikan, peningkatan layanan kesehatan,
pembangunan perumahan, penciptaan lapangan kerja, pembangunan infrastruktur
untuk memperlancar transaksi ekonomi dan perdagangan, serta pembangunan daerah
untuk mengurangi disparitas ekonomi antarwilayah
4.3 KRITIK
Pemerintah Indonesia harus jeli
melihat masyarakat mana yang benar-benar membutuhkan bantuan. Selain itu
pemerintah Indonesia juga hgarus memberantas kemiskinan untuk menyejahterakan
rakyatnya menjadi rakyat yang makmur dan sejahtera dan juga segala kebutuhannya
tercukupi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ekonomirakyat.org/index4.php
http://hery-yaningsih.blogspot.com/2009/12/masalah-kemiskinan-di-indonesia.html
http://hery-yaningsih.blogspot.com/2009/12/masalah-kemiskinan-di-indonesia.html
http://kindiboy.wordpress.com/2010/09/29/masalah-kemiskinan-di-indonesia/
0 komentar:
Posting Komentar