Pembangunan Ekonomi ( Economic Development )



1. Pengertian Pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan nasional yang di nyatakan dalam prosentase dan kenaikan pendapatan perkapita dengan tetap memperlihatkan tingkat pertumbuhan penduduk disertai dengan adanya perubahan mendasar dalam struktur ekonomi . Pengertian pembangunan yang terbatas pada proses kenaikan pendapatan nasional dan pendapatan perkapita di kenal pada pertengahan abad ke 20 , tetapi dewasa ini istilah pembangunan semakin berkembang dan begitu banyak arti .
Dalam arti sempit pembangunan hanya menitik bertkan pada segi ekonomi tanpa melihat kaitannya dengan aspek aspek yang lain , dalam pengertian sempit praktik pembangunan seperti tampak pada saat ini yaitu berorientasi pada GNP .
Sedangkan dalam arti luas pembangunan diartikan dengan tidak hanya menyangkut pada aspek ekonomi saja , tetapi sudah menyangkut dari berbagi aspek .
Dengan dilakukannya pembangunan ekonomi , maka pertumbuhan ekonomi akan semakin berkembang pula . dengan kata lain pembangunan ekonomi akan menuju pertumbuhan ekonomi yang maksimal bilamana pembangunan ekonomi di lakukan secara maksimal pula .
Pembangunan ekonomi meliputi :
1.      perbaikan dalam kesejahteraan material
2.      pemberantasan kemiskinan massal
  1. perubahan dalam komposisi input dan output meliputi pergeseran struktur produksi yang ada
  2. kesempatan kerja bagi angkatan kerja seluruhnya
  3. partisipasi yang lebih luas dari kelompok kelompok dalam proses pengambilan keputusan tentang perbaikan keputusan

2. Masalah pembangunan Ekonomi
Masalah pembangunan ekonomi sedang berkembang ini merupakan masalah yang penting dan mendesak , di karenakan  “pembangunan” merupakan faktor yang menentukan tingkat kesejahteraan suatu bangsa .
Negara berkembang sadar bahwa akibat penjajahan yang berlangsung lama , menjadikan pembangunan ekonomi di Negara berkembang menjadi terlantar dan memiliki ciri keterbelakangan .
Setelah mereka memperoleh kemerdekaan , Negara berkembang mulai di sibukkan dengan pembenahan diri dalam seluruh aspek yang ada mulai dari aspek politik , social , budaya dan tak terkecuali yaitu aspek perekonomian dan itu semua telah menyebabkan terkesampingkannya pembangunan ekonomi . Belum lagi masalah masalah lain yang muncul seiring dengan dilaksanakannya pembangunan ekonomi seperti kepadatan penduduk , perkembangan penduduk yang begitu cepat dan urbanisasi yang membanjiri kota kota besar tetapi perusahaan tidak mampu menampung secara keseluruhan dari mereka , masalah seperti ini akan mengakibatkan terciptanya perumahan - perumahan kumuh dan hal ini akan menimbulkan kesulitan baru bagi pembangunan ekonomi .
Maka dari itu untuk mengatasi permasalahan tentang pembangunan , Negara berkembang berusaha mengerahkan para ahli guna menyusun strategi – strategi pembangunan agar supaya pertumbuhan ekonomi di Negara berkembang akan berkembang dalam waktu yang relative singkat dengan tujuan agar masalah masalah nonekonomi menjadi teratasi pula .
3. sifat Negara sedang berkembang dan permasalahannya
    Negara – negara sedang berkembang dewasa ini mempunyai ciri dan masalah yang berbeda dengan negara – negara yang relatif sudah maju.
Ciri – ciri negara berkembang menurut G.M. Meier & R.E. baldwin ialah :
1.      Produsen barang - barang primer
Negara sedang berkembang pada umumnya sebagian besar penduduknya di sektor pertanian dan sebagian besar penghasilan nasional berasal dari sektor pertanian atau sektor primer. Penduduk bekerja di sektor produksi sekunder dan produksi tersier sebagian kecil saja.
Yang di maksud produksi primer adalah produksi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Produksi sekunder meliputi hasil – hasil sektor industri, pertambangan dan pembangunan. Sedangkan produksi tersier mencangkup hasil dari jasa – jasa seperti listrik, air minum, pemeliharaan kesehatan, pengangkatan, perhubungan.

2.      Masalah tekanan penduduk
Masalah penduduk di negara berkembang dapat berupa:
a.       Adanya pengangguran baik di kota dan terutama di desa
b.      Kenaikan jumlah penduduk yang cepat
c.       Naiknya ratio ketergantungan

3.      Sumber – sumber alam masih bersifat potensial
Sumber –sumber alam belum banyak di usahakan, sehingga masih bersifat potensial. Sumber – sumber alam ini belum dapat menjadi sumber – suber yang riil, karena kekurangan kapital, tenaga ahli dan modal serta wiraswasta.

4.      Penduduk masih terbelakang
Secara ekonomi, penduduk dinegara – negara sekarang relatif masih terbelakang, artinay kualitas penduduknya masih sebagai faktor produksi adalah masih rendah.
Mereka masih merupakan faktor produksi yang kurang efisien, mobilitasnya dalam pekerjaan baik secara vertikal maupun horizontal masih rendah.

5.      Kekurangan kapital
Terlibatnya dalam lingkaran yang tidak berujung pangkal (vicius cirlce) menyebabkan kekurangan kapital, hal ini akan menyebabkan rendahnya tingkat investasi. Hal ini akan meneyebabkan rendahnya produktivitas dan rendahnya tingkat penghasilan. Penghasilan rendah maka saving rendah, saving rendah maka investasi rendah, hal ini menyebabkan produktivitas dari income rendah. Kesimpulan negara itu miskin karena miskin.
6.      Orientasi ke perdagangan luar negeri
Barang yang diperdagangkan oleh negara –negara sedang berkembang terutama barang – barang produksi primer biasanya dipersiapkan untuk ekspor ini bukan menunjukkan adanya suatu kelebihan tetapi karena ketidakmampuan dalam mengolah barang – barang tersebut menjadi lebih berguna.
4. TUJUAN PEMBANGUNAN
Tujuan pembangunan yang universal sebagaimana dikemukakan Michel P. Todaro adalah :
1.      Menambah persediaan dan memperluas distribusi barang keperluan hidup yang pokok seperti makanan, pakaian, perumahan, kesehatan, dan perlindungan bagi semua anggota masyarakat.
2.      Menaikkan taraf hidup, termasuk pendapatan yang lebih tinggi, penyediaan lapangan kerja, pendidikan dan perhatian yang lebih banyak pada nilai – nilai kebudayaan dan kemanusiaan. Semua ini hanya akan menaikkan kesejahteraan kebendaan saja tetapi juga akan menimbulkan harga diri dan kebanggaan nasional.
3.      Memperluas lingkup pilihan ekonomi dan sosial bagi perseorangan dan negara dengan membebaskan dari perbudakan dan ketergantungan, tidak hanya dalam hubungannya dengan orang – orang dan negara – negara lain tetapi juga dengan kebodohan dan pederitaan kemiskinan.
Dalam pelaksanaan Repelita IV berlandaskan pada Trilogi Pembangunan meliputi :
1.      Pemerataan pembangunan dan hasil – hasil yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
2.      Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, dan
3.      Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Atase pemerataan yang menuju pada terciptanya keadilan sosial tersebut dalam Repelita IV akan di tuangkan dalam 8 jalur pemerataan yaitu :
1.      Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak, khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2.      Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3.      Pemerataan pembagian pendapatan.
4.      Pemerataan kesempatan kerja.
5.      Pemerataan kesempatan berusaha.
6.      Pemerataan kesempatatan berpartisipasi dalam pembangunan, khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
7.      Pemerataan penyebaran pembangunan diseluruh wilayah tanah air.
8.      Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan


      5. SYARAT – SYARAT UMUM PEMBANGUNAN EKONOMI
            Adapun syarat – syarat yang diperlukan agar perkembangan dapat berjalan yang oleh Baldwin & Meier adalah :
1.            Adanya kekuatan dari dalam (indogeneus forces) untuk berkembang.
2.            akumulasi kapital
akumulasi kapital merupakan faktor yang penting untuk perkembangan ekonomi . akumulasi tersebut dapat berwujud kenaikan dalam volume tabungan rill , sehingga sumber-sumber uang yang semula untuk tujuan tujuan komsumtif dapat di arahkan untuk tujuan tujuan produktif . dalam akumulasi kapital , tidak saja dapat membentuk lembaga lembaga keuangan dan perluasan moneter saja tetapi juga harus di perhatikan tentang penyaluran (mobilitas) , serta penggunaan kapital agar dapat di salurkan tabungan tersebut kepada investasi yang lebih produktif . dalam pada itu akumulasi kapital dapat berhasil bila masyarakat cukup mempunyai capital abscription capacity ( kemajuan untuk menggunakan kapital).
3.      kriteria investasi
Untuk mengalokasikan kapital , terlebih dahulu harus di adakan kriteria investasi ,untuk kriteria tersebut , basanya di perhatikan 3 hal :
1.            investasi harus ditempatkan pada COR terendah
2.            proyek proyek di pilih harus memberikan penggunaan tenaga kerja
3.            invetasi hendaknya dapat mengurangi kesulitan kesulitan dalam neraca pembayaran

0 komentar:

Posting Komentar

ABOUT VARIASY

Foto saya
Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia
Variasy merupakan Media pers dibawah naungan BEM-J Ekonomi Syari'ah Blog ini milik Prodi Ekonomi Syari'ah (ESY) Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam (STAIDA)Banyuwangi ini merupakan media kreatifitas milik mahasiswa ESY STAIDA Blokagung Banyuwangi Jawa timur Salam Kreativitas. . .