6.1 Pengertian Dan Sebab – Sebab Terjadinya Inflasi
Inflasi
adalah proses kenaikan harga – harga secara
umum dan terus – menerus. Kenaikan harga secara umum disini dalam arti
bahwa kenaikan harga bukan untuk hanya satu atau dua macam barang , kemudian
suatu barang dikatakan inflasi apabila
kenaikan dari harga satu atau dua macam barang – barang tersebut meluas dan
mengakibatkan kenaikan harga - harga
sebagian besar barang – barang yang lain. Sedangkan yang dimaksud kenaikan
harga secara terus menerus disini
artinya bahwa inflasi tidak dapat diartikan kenaikan harga – harga karena musim
atau hari – hari menjelang lebaran.
Tetapi sebaiknya, kadang – kadang
sebagian harga barang – barang diatur oleh pemerintah. Sehingga walaupun harga
naik pemerintah tetap mencatat tidak terjadi
kenaikan harga. Kemungkinan yang terjadi di pasar, terdapat perbedaan
antara harga resmi pemerintah dengan harga – harga tidak resmi dimana harga
tidak resmi lebih tinggi dari harga resmi. Kalau gejala semacam ini meluas
sebenarnyalah telah terjadi inflasi. Inflasi yang demikian disebut dengan
inflasi yang ditutup – tutupi..
Tentang sebab – sbab mengapa inflasi
itu bias terjadi , hal ini antara lain disebabkan karena :
- Pemerintah terlalu ambisi untuk menyerap sumber – sumber ekonomi yang dilepaskan oleh swasta, pada tingkat yang berlaku.
- Berbagai Golongan ekonomi dalam masyarakat berusaha memperoleh tambahan pendapatan relatife lebih besar dari pada kenaikan produktivitas mereka.
- Pengaruh Alam, Seperti musim, banjir dan lain – lain yang dapat mempengaruhi kenaikan harga secara terus – menerus.
- Pengaruh Inflasi Luar Negri, khususnya apabila Negara yang bersangkutan mempunyai system perekonomian yang terbuka.
6.2. Macam – Macam Inflasi
- Menurut Tingkat Perubahannya (Parah Tidaknya):
- Inflasi ringan : kurang dari 10% pertahun.
- Inflasi sedang : antara 10% - 30% pertahun.
- Inflasi berat : antara 30% - 100% pertahun.
- Inflasi hyper : lebih dari 100% pertahun.
- Menurut Sebab Sebabnya :
- Demand puli inflation, yaitu inflasi yang timbul karma permintaan masyarakat terhadap barang – barang terlalu kuat dan besar melebihi output yang ada dalam perekonomian tersebut.
- Menurut Asalnya :
- Domistin Inflation, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negri, yang diakibatkan oleh antara lain : adanya deficit anggaran belanja yang dibiayai dengan mencetak uang baru atau mungkin adanya kegagalan panen dan sebagainya.
- Imported Inflation , yaitu yang berasal dari luar negri, yang antara lain timbul karena kenaikan harga – harga di Negara perdagangan, yang berpengaruh menimbulkan kenaikan harga barang – barang dalam negri karena kemungkinan ada kenaikan harga barang – barang impor mengakibatkan kenaikan pengeluaran pemerintah atau swasta yang berusaha mengimbangi kenaikan impor.
- Menurut Tekanannya :
- Creeping Inflation : yaitu,inflasi dimana kenaikan harga yang terjadi bergerak secara berlahan - lahan.
- Hyper Inflation : yaitu, inflasi dimana kenaikan harga terjadi secara cepat.
6.3. Konjungtor
Konjungtur atau fluktuasi ekonomi
dapat diartikan suatu perkembangan yang terus menerus dan kemudian di ikuti
oleh kemrosotan yang terus – menerus dari produksi kesempatan kerja, pendapatan
harga – harga dan kegiatan – kegiaran
yang lain.
Konjungtur atau
fluktuasi ekonomi dapat dibedakan dalam
(empat) tipe,yaitu :
1.
Trend
Sekuler
yartinya, suatu golongan arah gerakan ekonomi (bias
keatas, bias juga menjurus ke bawah) dalam pereode lama . misalnya bias terjadi
antara 30 – 50 tahun.
2.
Fluktuasi
Musim
yaitu, fluktuasi kegiatan ekonomi selama periode
tertentu, biasanya satu tahun. Perubahan _ perubahan terjadi karena pengaruh
musim (alam) atau kebiasaan – kebiasaan misalnya hari – hari besar yang
meningkatkan penjualan.
3.
Fluktuasi
Yang Tidak Teratur (Irregular)
yaitu, perubahan akibat dari pada kejadian – kejadian
yang tidak diharapkan, seperti misalnya : bencana alam, banjir, peperangan dan
sebagainya.
4.
Fluktuasi
(Siklis)
yaitu, perubahan kehidupan ekonomi yang mungkin terjadi
walaupun tidak ada kekuatan – kekuatan
trend, musiman dan irregular. Misalnya, perubahan dalam pendapatan dan
kesempatan kerja.
Gerak gelombang konjungtur atau
siklus (gelombang naik dan turun)keduanya bias terjadi dalam waktu 7 tahun, 8
tahun dan kadang – kadang sampai 10 tahun. Apabila satu siklus terjadi selama
waktu 7 tahun, maka berarti gelombang naik selama 3 ½ tahun dan gelombang turun
3 ½ tahun.
Gerak gelombang
konjungtur dapat dilihat pada gambar berikut ini :
1. Gerak Gelombang Naik
Terjadi perluasan pada kegiatan
ekonomi atau proses ekspensi (lihat garis AC) pada masa ekspensi dibagi dalam 2
(dua) tahap :
- Tahap Pemulihan atau Recovery (lihat gasis AB). Pada tahap ini produksi mulai diperbesar. Pendapatan mulai naik dan kesempatan kerja mulai lebih luas lagi.
- Tahap Konjungtur Tinggi ( lihat garis DC). Pada tahap ini produksi dijalankan pada tingkat yang tinggi sekali. Pendapatan terus bertambah, keadaan semakin mendekati full emplovment. Hampir tidak ada pengangguran dan semua peralatan modal sudah terpakai dalam produksi. Mungkin akan timbul bahaya inflasi.
2. Gerak Gelombang Turun
Terjadi kemunduran dalam kegiatan
ekonomi yang disebut juga proses kontraksi atau kemrosotan (lihat garis CE)
yang dalam tahap ini terbagi juga dalam 2 (dua) tahap :
- Tahap Resesi atau kemunduran (lihat garis CD) resesi biasanya dimulai mulai berkurangnya investasi. Dalam tahap ini tingkat produksi pendapatan dan kesempatan kerja mulai turun serta harganya mengalami kelesuhan.
- Tahap Depresi atau masa kesempatan (lihat garis DE) tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap resesi, segalanya kan turun berlipat ganda. Kegiatan ekonomi mencapai suatu tingkat yang rendah sekali. Dunia perusahaan tertekan dan investasi sangat rendah, bahkan tidak ada investasi baru.
Gerak gelombang konjungtur ada yang
menyebutnya dengan business fluctuation atau business cycles. Fluktuasi –
fluktuasi kegiatan semacam itu dirasakan terutama dinegara industri. Dan gejala
seperti itu sudah dikenal sejak masa revolusi industri. Tapi, para ahli ekonomi
baru mempelajari gejala naik turunnya kegiatan ekonomi terutama sejak krisis
dunia tahun 1930 an yang dikenal dengan nama the great depression, dan kemudian
dicari jalan bagaimana depresi dapat diatasi atau paling tidak direndahkan,
yang selanjutnya hal ini merupakan pangkal perubahan ekonomi modern yang
dipelopori J.M. keyness.
0 komentar:
Posting Komentar