MAKALAH
PENGARUH KENAIKAN HARGA
BBM
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN
DI INDONESIA
Dosen:Lely ana ferawati
eka SE.MH.M.M
Disusun oleh:
ZAINUL ARIFIN
Nim:2010.42.1032
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUSSALAM
(STAIDA)
BLOK AGUNG-BANYUWANGI –JATIM
2010-2011
BAB1
1 .1 PENDAHULUAN
Kebijakan pemerintah untuk kenaikan harga
BBM,seiring dengan melonjaknya harga komoditas minyak dipasar dunia.disatu sisi
kebijakan tersebut digunakan untuk mengurangi beban anggaran negara tetapi
disisi lain kebijakan tersebut sangat
berdampak buruk kepada semua sektor ekonomi.termasuk sektor pertanian,perdagangan
dan transportasi khususnya transportsi darat.
Ditingkat petani dampak kenaikan harga BBM
ada yang bersifat langsung pada meningkatnya biaya oprasional,karena BBM
tersebut merupakan biaya input produksi
seperti usaha traktor,pompa air,penggilingan padi,atau bersifat tidak langsung
lewat kenaikan transportasi seperti pupuk dan peptisida,serta ada yang bersifat
penyesuaian seperti merubah ongkos atau harga seperti upah tanam di sesuaaikan
dengan perubahan ongkos traktor dan harga barang barang,yang pada akhirnya para
petani harus mengeluarkan biaya lebih untuk biaya oprasional nya.
Dampak kenaikan BBM memang sangat dirasakan
terutama bagi kalangan rakyat menengah kebawah,khususnya petani yang mana akan
semakin mencekik terhadap perekonomian mereka
Disisi
lain,sebagai antisipasi dari dampak kebijakan penghapusan subsidi BBM pemerintah
kembali menetapkan harga pembelian pemerintah(HPP)gabah yang dihasilkan petani
dengan harapan agar berproduksi padi tetap menarik bagi petani.
Tujuan
makalah ini adalah untuk melihat dappak kenaikan harga BBM terhadap kinerja
sekyor pertanian,khusus nya kinerja usaha trakto,pompa air,power
thresher,penggilingan pedi dan usaha tani,serta besarnya HPP yang relevan
sebagai kompensasi kenaikan BBM.
1.2 POKOK MASALAH
A. Faktor
factor penyebab kenaikan harga BBM
B. Dampak
kenaikan BBM terhadap kinerja usaha traktor
C. Dampak
kenaikan BBM terhadap kinerja usaha pompa air
D. Dampak
kenaikan BBM terhaadap usaha power thresher
E. Dampak
kenaikan BBM terhadap usaha penggilingan padi
F. Dampak
kenaikan BBM terhadap kinerja usaha tani padi
G. Penyesuaian
HPP gabah sebagai kompensasi kenaikan BBM
BAB 2
FAKTOR PENYEBAB KENAIKAN BBM
2.1
FAKTOR TEKHNIS
Faktor tekhnis sangat mempengaruhi
kelangkaan BBM,hal ini terjadi karena suply BBM bersubsidi berkurang sehingga
tidak dapat memenuhi kebutuhan lokal maupun nasional.hal ini disebabkan karena
adanya konversi minyak tanah ke gas LPG dan terjadinya goncangan harga minyak
dunia.
Meningkatnya harga minyak di pasar
dunia sebesar 40% dalam kurun waktu 4 bulan menyebabkan kemampuan finansial
pertamina mengimpor minyak mentah menjadi sangat terbatas hal ini berakibat
pada pertamina yang tidak dapat memenuhi kebutuhan kilang minyak nya.
2.2
FAKTOR SPEKULATIF
Faktor spekulatif ini berasal dari
luar dan juga dalam negeri,didalam negeri adanya BBM bersubsidi dan BBM tidak
bersubsidi menyebabkan disparatis harga,misalnya berdasarkan harga yang
ditetapkan pertamina pada tanggal 15 desember 2007 untuk wilayah 1 harga BBM jenis solar yang
bersubsidi Rp 4300/liter,sedang kan harga solar nonsubsidi menjadi Rp
8300/liter,perbedaan harga inilah yang menyebabkan terjadinya pasar gelap BBM
sehingga pasokan BBM untuk masyarakat pada tahap distribusi di selewengkan ke
industri.
2.3 FAKTOR POLITIK EKONOMI
Selain faktor tekhnis dan faktor
spekulatif faktor politik ekonomi juga sangat mempengaruhi penguasaan dan harga
minyak dunia.faktor ini pula yang menyebabkan spekulasi lokal dan internasional
dan suply yang tidak berimbang di tingkat nasional.
Di indonesia sejak orde baru
pemerintah meliberalisasi sektor hulu(upstream)migas sehingga hampir 90%
produksi minyak di indonesia dikuasai pihak asing.sedangkan di sektor hilir
pemerintah menaikkan harga BBM dengan cara mengurangi subsidi untuk menarik
investor asing
BAB 3
DAMPAK DAMPAK KENAIKAN BBM
3.1 TERHADAP USAHA TRAKTOR
Kebijakan pemarintah untuk menaikkan harga
BBM,seiring dengan melonjaknya harga komoditas minyak di pasar dunia sangt
berdampak buruk bagi perekonomian rakyat terutama untuk kinerja usaha traktor
yang sebagian besar di tanggung oleh
para petani,fakta ini juga menunjukkan bahwa usaha jasa traktor
cenderung terlalu tinggi menaikkan sewa traktor,kenaikan harga BBM juga
menyebabkan menaiknya biaya oprasional.
Tanpa kebijakan perbaikan harga
jual gabah ditingkat petani,maka dapat dipastikan insentif yang di terima pera
petani akan menurun.
3.2 TERHADAP KINERJA USAHA POMPA AIR
Pada usaha tani padi dawah irigasi penggunaan pompa air relatif sangat
sedikit umum nya para petani memakai aliran air dari parit,tetapi pada umum nya
penggunan pompa air hanya dilakukan di daeraah irigasi dan daerah tadah
hujan,terutama untuk petani jagung dan kacang.
Sebelum kenaikan harga BBM untuk menggairi lahan seluas satu hektar rata
rata biaya oprasional yang di keluarkan relative lebih murah,namun setelah
kenaikan harga BBM jenis solar biaya
oprasional yang dikeluarkan mengalami kenaikan sebesar 2%,jika para petani
memprediksi tidak terjadi perubahan,dapat diduga mereka akan merubah komposisi
pembagian dengan menaikkan harga sewa pompa air.
3.3 TERHADAP USAHA POWER THRESHER
Penggunaan power thresher terutama untuk merontokkan padi tidak dapat
dipisahkan dengan perkembangan varietas
unggul baru berumur pendek dan mudah dirontok.di berbagai lokasi penggunaan
power thresher menjadi satu kesatuan dengan tenaga kerja panen,
Perubahan kinerja usaha power thresher setelah kenaikan BBM terjadi
dengan menaiknya biaya oprasional yang rata rata meningkat sebesr 9,3% yaitu
dari Rp 793 ribu/ha menjadi Rp 867/ha,namun demikian harga komoditas padi yang
membaik dan komposisi pembagian tenaga penyabit mengalami perubahan,fenomena
ini menunjukkan bahwa kenaikan harga BBM
selain di bebankan kepada petani pada usahaa power thresher kenaikan
tersebut juga di bebankan kepada tenaga penyabit.
3.4 TERHADAP KINERJA PENGGILINGAN
PADI
Selain berpengaruh terhadap kegiatan produksi padi,kenaikan harga BBM
juga berpengaruh tehadap kinerja uasaha penggilingan padi,yang mana kenaikan
tersebut telah merubah ongkos penggilingan padi dalam bentuk natura.sebelum
kemaikan harga berlaku dari 12 kg beras yang di hasilkan penggilingan di potong
1 liter untuk jasa penggilingan,sementara setelah kenaikan BBM dari 10 kg beras
yang di hasilkan dipotong 1 liter untuk jasa penggilingan padi tersebut
3.5 TERHADAP KINERJA USAHA TANI PADI
Dampak kenaikan harga BBM pada factor factor
produksi usaha tani padi secara simultan berpengaruh secara signifikan pada
biaya produksi,biaya trakto meningkat sebanyak 25%,pada waktu bersamaan upah
tanam juga meningkat sekitar 12,5%,dari 400 ribu/ha menjadi 450
ribu/ha.denikian juga harga biaya input lain nya seperti,obat
obatan,pupuk,benih naik dengan besaran harga yang berfariasi.dampak kenaikan
BBM menyebabkan keuntungan yang diperoleh petani sedikit menurun,kondisi ini
menunjukkan bahwa kenaikan gabah yang diterima petani belum mampu secara
sempurna mengkompensasi kenaikan biaya yang dibebankan kepetani akibat kenaikan
BBM.ini semakin membuktikan bahwa dampak kenaikan BBM lebih banyak di tanggung oleh
para petani,sebaliknya kinerja usaha input produksi dan RMU justru lebih
baik,dibanding sebelum kenaikan BBM,hal ini juga sebagai bukti bahwa posisi
petani baik sebagai pengguna input produksi,maupun sebagai produsen padi cukup
lemah.
3.6 PENYESUAIN HPP GABAH SEBAGAI
KOMPENSASI KENAIKAN BBM
Tujuan utama kebijakan harga dasar gabah yang di tetapkan pemerintah
adalah untuk menjaga petani agar bisa menikmati harga yang wajar,namun pada
kenyataannya besar HPP yang ditetapkan oleh pemerintah masih belum dapat di
realisasikan secara baik terbukti para petani masih mengeluhkan murah nya harga
jual gabah mereka.dari data yang di peroleh
besar HPP yang di tetapkan pemerintah sebesar Rp 1750/kg terbukti masih
belum mampu mengkompensasi kenaikan biaya input akibat kenaikan BBM untuk
mempertahankan keuntungan relative yang di peroleh petani.
BAB
4
PENUTUP
Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM dan mengurangi subsidi
berdampak kepada semua aspek ekonomi termasu sector pertanian.pada sector
pertanian khusus nya petani padi,dampak kenaikan BBM ternyata sedikit membawa
perbaikan pada kinerja usaha jasa input produksi(usaha traktor,pompa air,power
thresher,dan penggilingan padi).sebalik nya menyababkan penurunan
profitabilitas berproduksi padi walaupun disisilain terjadi kenaikan
gabah.fenomena ini menunjukkan bahwa kenaikan biaya produksi akibat kenaikan
BBM yang di alami oleh masing masing usaha jasa input produksi sepenuh nya
dibebankan ke petani dengan cara menaikkan sewa jasa alsistan.
DAFTAR PUSTAKA
Amang b. dan
M.H. sawit.kebijakan beras dan pangan nasional:pelajaran dari orde baru dan orde reformasi.IPB.Press.bogor.
Arifin.B.2005.prospek
ekonomi 2006:tonggak pemulihan sector riil.ekonomik review
journal,no.22,desember 2005.
1 komentar:
Saya akan merekomendasikan siapa pun yang mencari pinjaman Bisnis ke Le_Meridian, mereka membantu saya dengan pinjaman Empat Juta USD untuk memulai bisnis Quilting saya dan itu cepat. Ketika mendapatkan pinjaman dari mereka, mengejutkan betapa mudahnya mereka bekerja. Mereka dapat membiayai hingga jumlah $ 500.000.000.000 (Lima Ratus Juta Dolar) di wilayah mana pun di dunia selama ada 1,9% ROI yang dapat dijamin pada proyek tersebut. Prosesnya cepat dan aman. Itu benar-benar pengalaman positif. Hindari penipu di sini dan hubungi Layanan Pendanaan Le_Meridian Di. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. jika Anda mencari pinjaman bisnis.
Posting Komentar