Dunia Islam kebanyakan telah memakai dua bentuk sistem
ekonomi modern Barat berikut ini: Pertama, Sistem Usaha Bebas yang
didasarkan pada kapitalisme. Kedua, Ekonomi Terpimpin yang didasarkan
pada sosialisme. Inilah dua bentuk dasar sistem ekonomi modern Barat.
Pertanyaan penting yang sedang dibicarakan di dunia Islam ialah yang manakah
dari dua bentuk ini yang lebih sesuai dan lebih bermanfaat bagi kaum muslimin
secara menyeluruh dalam mengatasi keterbelakangan mereka.
Pada mulanya, untuk pembangunan ekonomi dalam negeri,
dunia Islam lebih cenderung ke arah bentuk yang pertama, yaitu Sistem Usaha
Bebas yang didasarkan pada kapitalisme. Alasannya jelas, negara-negara
kapitalis adalah yang pertama sekali menyusup ke dunia Islam dan membangun
basis-basis mereka di sana.
Tetapi, dalam rangka perjuangan kemerdekaannya melawan
kolonialisme, dunia Islam belajar bahwa satu-satunya sistem yang dapat melawan
ekonomi kapitalisme adalah sistem sosialis. Dari situ kecenderungan baru pun
berkembang di antara kaum muslimin yang demi pembangunan ekonomi lebih
cenderung ke sistem lainnya, yaitu ekonomi terpimpin yang didasarkan
sosialisme.
Kecenderungan baru yang merupakan hasil dari keinginan
untuk mempertemukan kepercayaan mereka dengan melawan kepemimpinan Barat serta
antagonisme politiknya melawan negara-negara kapitalis. Di satu sisi mereka
percaya akan perlunya mengikuti sistem sosialis yang juga merupakan bentuk lain
dari sistem progresif ekonomi Barat.
Alasan-alasan yang telah diajukan untuk menyukai kedua
sistem ini adalah sebagai berikut:
Pendukung-pendukung Sistem Usaha Bebas menyebutkan
kemajuan dan perkembangan yang pesat sekali yang telah dibuat oleh dunia
kapitalis yang dengan mengikuti kebijaksanaan ini mampu memajukan industrinya
dan mempertinggi produksi dalam skala yang sangat luas. Mereka mengajukan
argumen bahwa jika negara-negara yang terbelakang mau mencapai kemajuan yang
cepat dan mendapatkan hasil-hasil yang diinginkan dalam waktu singkat, maka
mereka harus mengikuti contoh negara-negara Barat.
Para pendukung sosialis atau Ekonomi Terpimpin
menyetujui bahwa negara-negara Barat tertentu yang mengikuti kebijaksanaan
Sistem Usaha Bebas telah mencapai kemajuan besar dalam teknik dan industri,
tetapi mereka berpendapat bahwa negara-negara terbelakang sekarang tidak dapat
berharap akan mencapai hasil-hasil yang sama dengan mengikuti sistem ini.
Mereka berpendapat bahwa di bawah Sistem Usaha Bebas, negara-negara terbelakang
terpaksa harus bersaing dengan negara-negara yang telah maju jauh. Jelaslah
bahwa sama sekali tidak mungkin bagi semua negara terbelakang untuk berpacu
dengan potensi-potensi ekonomi Barat yang sangat besar dan terus tumbuh.
Ketika negara-negara Eropa Barat memulai kemajuan
ekonomi mereka, tidak ada saingan ekonomi yang menghambat. Pada waktu itu
tentulah keadaan menghendaki pemakaian Sistem Ekonomi Bebas.
Oleh sebab itu untuk dapat maju pesat maka diperlukan
suatu tatanan yang terorganisir, dan hal ini adalah yang mendasar dan penting
bagi negara-negara terbelakang untuk dapat memobilisasi semua sumber dayanya
dan tentunya dengan cara mengikuti kebijakan Ekonomi Terpimpin.
Pendukung kedua sistem tersebut menyalahkan para
penjajah atas kegagalan mereka, tetapi mereka tidak pernah memikirkan sesuatu
sistem lain untuk menggantikan kedua sistem konvensional dari Eropa modern itu.
Bagaimanapun juga, fakta menunjukkan bahwa ada pula
sistem ketiga. Meskipun sekarang ini masih tertidur, sistem ketiga ini selalu
yang tertinggi dalam pemikiran kaum muslimin, sistem ini adalah Sistem
Ekonomi Islam.
0 komentar:
Posting Komentar